Nama : Intan Pratiwi
NIM : 06121402017
NIM : 06121402017
Inti Sari Buku Bahasa
Jurnalistik
Judul : Bahasa Jurnalistik
Pengarang : Abdul Chaer
Penerbit : Rineka Cipta
Terbit : Cetakan Pertama, 2010
ISBN : 978-979-518-985-5
BAB
1 – BAB 4
Bab
1: Pendahuluan
Undang-undang
dasar 1945 menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa negara.
Bahasa
jurnalistik atau bahasa indonesia ragam jurnalistik mempunyai ciri-ciri sendiri
yang membedakannya. Ciri-ciri ragam bahasa jurnalistik adalah sesuai dengan
tujuan jurnalistik dan siapa pembaca ragam jurnalistik itu.
Prof
John Hohenberg menyatakan bahwa tujuan semua penulisan karya jurnalistik adalah
menyampaikan informasi, opini dan ide kepada pembaca secara umum. Informasi
harus disampaikan dengan teliti, ringkas, jelas, mudah dimengerti dan menarik.
Pembaca
ragam bahasa jurnalistik adalah semua anggota masyarakat pada umumnya.
Bahasa
Jurnalistik ialah singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas dan menarik.
3
prinsip yang digunakan dalam bahasa jurnalistik yaitu: hemat kata, tepat makna
dan menarik.
Bab
2: Berita; Pengertian dan Jenisnya
Kegiatan
utama seorang jurnalis adalah mencari, menulis, dan menyiarkan berita sampai
diketahui dan diterima oleh orang banyak akan berita itu.
Berita
adalah kejadian yang diulang dengan menggunakan kata-kata, ditambah dengan
gambar, ataupun hanya berupa gambar-gambar saja.
Seorang
jurnalis dituntut bermata jeli, dapat melihat berbagai kejadian di balik satu
kejadian atau peristiwa.
Berita
jurnalistik harus memenuhi 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why, dan how.
Atau Apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Jenis-jenis
berita
Isi
surat-surat kabar dewsa ini antara lain : Berita utama, tajuk rencana, artikel
lepas, iklan-iklan, tulisan pembaca, pojok.
- Tajuk rencana berisi uraian
komentar dan pendapat redaksi.
- Artikel lepas berisi uraian
tentang politik, ekonomi, agama, budaya dsb. Ditulis oleh para pakar
dibidangnya.
- Iklan adalah suatu penawaran
untuk menggunakan satu produk. Iklan mempunyai ragam bahasa yang bersifat
menarik.
- Tulisan pembaca berisi
keluhan mengenai hal-hal yang dialami.
- Pojok berisi hal-hal yang
bersifat santai.
Berita-berita
yang dimuat pada setiap surat kabar lazim dibedakan atas : Berita langsung,
berita ringan dan berita kisah.
- Berita langsung adalah
berita yang disusun untuk menyampaikan kejadian-kejadian yang secepatnya
harus diketahui oleh pembaca atau anggota masyarakat.
- Berita ringan adalah berita
yang memiliki unsur menarik dan menyentuh perasaan pembaca.
- Berita kisah adalah tulisan
yang dapat menyentuh perasaan ataupun menambah pengetahuan.
Unsur
Berita
Unsur berita harus mengandung keenam unsur ini
yaitu 5W dan 1H.
- What, apa yang terjadi?
- Who, siapa yang terlibat
dalam kejadian?
- Why, mengapa kejadian itu
timbul?
- Where, dimana tempat
kejadian itu?
- When, kapan terjadinya?
- How, bagaimana kejadiannya?
Bab
3 : Penulisan Berita
Penulisan
berita adalah pekerjaan karang-mengarang.
Rambu-rambu
dalam penulisan berita: Judul berita, teras berita, tubuh berita dan bagian
penutup.
Penulisan
judul berita
Judul
berita disebut kepala berita atau headline news, harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tampak menarik dan “hidup”.
Penulisan
teras berita
Teras
berita adalah bagian yang penting dari sebuah berita, yang ditempatkan pada
paragraf pertama di bawah judul berita.
Teras
berita harus menggambarkan isi berita pada tubuh berita.
Untuk
dapat menulis teks berita yang baik kiranya “Pedoman Penulisan Teras Berita”
yang disepakati dalam Karya Latihan Wartawan (KLW) ke-13 PWI Pusat pada bulan
Oktober 1977.
Penulisan
badan
Badan
berita merupakan penjabaran atau perincian yang lebih luas tentang teras
berita.
Penutup
Bagian
penutup dikemukakan harapan.
Penulisan Berita
Ringan
Penulisan
berita ringan ialah tidak terikat dengan unsur “penting” dan “aktual” . Berita
ringan yang penting adalah unsur manusianya, menyentuh rasa kemanusiaan dan
keadilan bagi banyak orang.
Penulisan Berita
Kisah
Berita
kisah adalah ditampilkannya latar belakang manusia yang terlibat dalam
peristiwa itu.
Latar Belakang terutama mengenai tindakan, watak, motif dan emosi dari unsur who atau unsur lainnya.
Latar Belakang terutama mengenai tindakan, watak, motif dan emosi dari unsur who atau unsur lainnya.
Berita
kisah, berita langsung dan berita ringan pada hakikatnya adalah sebuah karangan
utuh, yang harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan sebuah karangan. Hanya corak
dan kelengkapan isi yang mungkin berbeda.
Berita kisah tidak mementingkan keaktualan sedangkan berita langsung dan
berita ringan sangat menekankan keaktualan dan “pentingnya” berita itu
disampaikan.
Bab
4 : Satuan Bahasa dalam Berita
Sebagai
alat komunikasi verbal atau alat interaksi sosial antarmanusia, bahasa memiliki
satuan atau satuan-satuan yang digunakan dalam penulisan berita atau karangan
lain pada umumnya.
- Satuan tertinggi atau
terbesar adalah wacana.
- Satuan dibawah wacana adalah
paragraf.
- Satuan dibawah paragraf
adalah kalimat.
- Satuan dibawah kalimat
adalah klausa.
- Satuan dibawah klausa adalah
frase.
- Satuan dibawah frase adalah
kata.
Wacana
Wacana
adalah pengertian (gagasan, ide, konsep dsb) yang lengkap dan utuh. Wacana di
dalam berita langsung, berita ringan dan berita kisah didalamnya terangkum
semua unsur yang harus ada dalam berita yaitu, 5Wdan 1H.
Paragraf
Wacana
dibangun oleh sebuah paragraf atau lebih.
Paragraf
dibangun oleh dua kalimat atau lebih yang saling berkaitan, dan memiliki sebuah
gagasan.
Kalimat
Kalimat
didefinisikan sebagai susunan kata-kata yang memiliki pengertian yang lengkap.
Di dalam kalimat ada unsur subjek (S) yakni unsur yang dibicarakan. Ada unsur predikat (P) yakni unsur yang menyatakan apa yang dilakukan oleh unsur (S). Ada unsur objek (O), yakni unsur sasaran dari tindakan yang dilakukan oleh unsur (S). Ada unsur keterangan (K), yakni unsur yang menentukan keterangan, waktu tempat dsb.
Di dalam kalimat ada unsur subjek (S) yakni unsur yang dibicarakan. Ada unsur predikat (P) yakni unsur yang menyatakan apa yang dilakukan oleh unsur (S). Ada unsur objek (O), yakni unsur sasaran dari tindakan yang dilakukan oleh unsur (S). Ada unsur keterangan (K), yakni unsur yang menentukan keterangan, waktu tempat dsb.
Klausa
Klausa
diartikan sebagai kelompok kata atau susunan kata atau konstruksi yang bersifat
predikatif.
Frase
Klausa
dibangun oleh frase atau frase-frase.
Frase
didefinisikan sebagai kelompok kata atau rangkaian kata yang menduduki salah
satu unsur kalimat SPOK.
Dalam
keperluan jurnalistik gunakan saja frase yang sederhana di dalam kalimat yang
disusun.
Kata
Kata
adalah satuan ujaran (bahasa) terkecil yang secara inhern memiliki makna, yaitu
yang disebut makna leksikal, makna sebenarnya, makna apa adanya, atau makna
lugas.
Makna
Makna
didefinisikan sebagai pengertian atau konsep yang terdapat di dalam satuan bahasa.
Dalam
kajian makna kata, yang dihadapi adalah kasus-kasus yang disebut sinonimi,
antonimi, polisemi, homonimi dan ambiguiti.
Sinonimi
adalah kasus adanya dua buah kata atau lebih yang maknanya kurang lebih sama.
Antonimi
adalah kasus adanya dua buah kata yang maknanya bertentangan atau berkebalikan.
Polisemi
adalah kasus terdapatnya sebuah kata yang memiliki banyak makna.
Homonimi
adalah kasus terdapatnya dua buah kata atau lebih yang bentuknya sama tetapi
maknanya berbeda.
Ambiguiti
adalah kasus adanya satuan bahasa yang ditafsirkan lebih dari sebuah makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar