Nama : Beny Aria Akbar
NIM : 06121402009
Mata
Kuliah : Bahasa Jurnalistik
INTISARI
BAB1, BAB2, BAB3, BAB4.
BAB
1
·
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai
bahasa negara yang berarti semua kegiatan yang bernuansa Indonesia harus
dilakukan menggunakan Bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.
·
Dipandang dari penggunaan Bahasa
Indonesia pada bidangkegiatan atau keilmuan, dikenal dengan ragam-ragam,
seperti ragam ilmiah, ragam militer, ragam sastra, ragam jurnalistik, ragam
hukum, dan sebagainya.
·
Prof. Jhon Hohenberg menyatakan bahwa
tujuan semua penulisan karya jurnalistik adalah menyampaikan informasi, opini,
dan ide kepada para pembaca secara umum.
·
Bahasa jurnalistik haruslah singkat, padat,
sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik.JS. Badudu mengatakan bahwa
kesalahan pihak jurnalis dalam menggunakan bahasa Indonesia adalah pada
penggunaan ejaan, pemilihan kata, penghilangan unsur-unsur gramatikal, dan
penyusunan kalimat-kalimat yang rancu.
BAB
2
·
Ras Siregar mengatakan bahwa berita
adalah kejadian yang diulang dengan menggunakan kata-kata. Sering juga ditambah
dengan gambar, atau hanya berupa gambar-gambar saja.
·
Menurut Ashadi Siregar satu peristiwa
atau kejadian yang layak diangkat menjadi berita adalah kejadian yang
berkemungkinan dapat mempengaruhi orang banyak, kejadian yang menyangkut
angka-angka yang berarti bagi orang banyak, kejadian atau peristiwa baru,
kejadian atau peristiwa yang dekat dengan pembaca, kejadian atau peristiwa yang
terkenal, kejadian atau peristiwa yang menyentuh perasaan.
·
Berita dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu Berita langsung, berita ringan, dan berita kisah.
·
Berita langsung adalah berita yang
disusun untuk untuk menyampaikan kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa
yang secepatnya harus diketahui pembaca atau anggota masyarakat.
·
Berita ringan hanya mengutamakan unsur
yang menarik dan menyentuh perasaan bukan unsur yang penting.
·
Berita kisah adalah tulisan yang yang
dapat menyentuh perasaan atau menambah pengetahuan.
·
Setiap berita harus memenuhi unsur 5W1H,
yaitu Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, Dimana, dan Bagaimana.
BAB
3
·
Menurut Rosihan Anwar penanggalan
prefiks per- dan prefiks Ma- semata-mata hanya untuk menjadiakan judul berita
tampak lebih “hidup”dan menarik.
·
Judul berita harus mencerminkan isi
berita yang diulis dalam kalimat yang ringkas dan padat. Judul berita harus
bermakna jelas atau tidak boleh bermakna ambigu.
·
Dalam jurnalis Indonesia terdapat
istilah lain dari teras berita, yaitu pengantar berita, awal berita, dan intro.
·
Teras berita adalah bagian yang penting
dari sebuah berita, yang ditempatkan pada paragraf pertama di bawah judul
berita. Teras berita harus menarik dan ditulis dalam kalimat pendek.
·
Badan berita merupakan perincian atau
penjabaran yang lebih luas mengenai teras berita.
·
Unsur yang terpenting dalam berita
ringan adalah unsur manusianya,menyentuh rasa kemanusiaan, dan mementingkan
keadilan bagi orang banyak.
·
Unsur yang terpenting dalam berita kisah
adalah ditampilkannya latar belakang manusia yang terlihat dalam peristiwa itu.
·
Berita kisah, Jung berita langsung dan
berita ringan pada hakikatnya adalah sebuah karangan yang utuh, yang harus
mengikuti kaidah-kaidah sebuah karangan. Hanya corak dan kelengkapan isinya
yang mungkin berbeda.
BAB
4
·
Wacana sebagai satuan bahasa tertinggi
atau terbesar adalah pengertian (gagasan, ide, konsep, dan sebagainya) yang
lengkap dan utuh.
·
Wacana dibangun oleh paragraf, sedangkan
paragraf dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang saling berkaitan dan
memiliki gagasan.
·
Kalimat biasanya didefenisikan sebagai
susunan kata-kata yang memberikan pengertian yang lengkap.
·
Klausa lazim diartikan sebagai kelompok
kata atau susunan kata, atau konstruksi yang bersifat prediktif. Artinya
terdapat unsur predikat dalam susunan kata itu.
·
Frase lazim didefenisikan sebagai
kelompok kata yang menduduki salah satu unsur kalimat.
·
Kata adalah satuan ujaran (bahasa)
terkecil yang secara inheren memiliki makna, yaitu makna leksikal, makna
sebenarnya, makna apa adanya, atau makna lugas.
·
Sinonim adalah kasus adanya dua buah kata
atau lebih yang maknanya kurang lebih sama.
·
Antonim adalah kasus dua buah kata atau
lebih yang malaya bertentangan atau berkebalikan/
·
Homonim adalah kasus dua buah kata atau
lebih yang bentuknya sama namun maknanya berbeda.
·
Polisemi adalah kasus terdapatnya sebuah
kata yang memiliki makna yang banyak.
·
Hipernim adalah kasus terdapatnya sebuah
kata yang maknanya mencakup sejumlah makna kata yang lain.
·
Amiguiti adalah kasus adanya satuan
ujaran atau satuan bahasa yang maknanya dapat ditafsirkan melebihi sebuah
makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar