Sabtu, 10 Mei 2014

Nama              : Beny Aria Akbar
NIM                : 06121402009
Mata Kuliah  : Bahasa Jurnalistik

INTISARI BAB1, BAB2, BAB3, BAB4.
BAB 1
·         Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara yang berarti semua kegiatan yang bernuansa Indonesia harus dilakukan menggunakan Bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.
·         Dipandang dari penggunaan Bahasa Indonesia pada bidangkegiatan atau keilmuan, dikenal dengan ragam-ragam, seperti ragam ilmiah, ragam militer, ragam sastra, ragam jurnalistik, ragam hukum, dan sebagainya.
·         Prof. Jhon Hohenberg menyatakan bahwa tujuan semua penulisan karya jurnalistik adalah menyampaikan informasi, opini, dan ide kepada para pembaca secara umum.
·         Bahasa jurnalistik haruslah singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik.JS. Badudu mengatakan bahwa kesalahan pihak jurnalis dalam menggunakan bahasa Indonesia adalah pada penggunaan ejaan, pemilihan kata, penghilangan unsur-unsur gramatikal, dan penyusunan kalimat-kalimat yang rancu.
BAB 2
·         Ras Siregar mengatakan bahwa berita adalah kejadian yang diulang dengan menggunakan kata-kata. Sering juga ditambah dengan gambar, atau hanya berupa gambar-gambar saja.
·         Menurut Ashadi Siregar satu peristiwa atau kejadian yang layak diangkat menjadi berita adalah kejadian yang berkemungkinan dapat mempengaruhi orang banyak, kejadian yang menyangkut angka-angka yang berarti bagi orang banyak, kejadian atau peristiwa baru, kejadian atau peristiwa yang dekat dengan pembaca, kejadian atau peristiwa yang terkenal, kejadian atau peristiwa yang menyentuh perasaan.
·         Berita dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Berita langsung, berita ringan, dan berita kisah.
·         Berita langsung adalah berita yang disusun untuk untuk menyampaikan kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang secepatnya harus diketahui pembaca atau anggota masyarakat.
·         Berita ringan hanya mengutamakan unsur yang menarik dan menyentuh perasaan bukan unsur yang penting.
·         Berita kisah adalah tulisan yang yang dapat menyentuh perasaan atau menambah pengetahuan.
·         Setiap berita harus memenuhi unsur 5W1H, yaitu Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, Dimana, dan Bagaimana.



BAB 3
·         Menurut Rosihan Anwar penanggalan prefiks per- dan prefiks Ma- semata-mata hanya untuk menjadiakan judul berita tampak lebih “hidup”dan menarik.
·         Judul berita harus mencerminkan isi berita yang diulis dalam kalimat yang ringkas dan padat. Judul berita harus bermakna jelas atau tidak boleh bermakna ambigu.
·         Dalam jurnalis Indonesia terdapat istilah lain dari teras berita, yaitu pengantar berita, awal berita, dan intro.
·         Teras berita adalah bagian yang penting dari sebuah berita, yang ditempatkan pada paragraf pertama di bawah judul berita. Teras berita harus menarik dan ditulis dalam kalimat pendek.
·         Badan berita merupakan perincian atau penjabaran yang lebih luas mengenai teras berita.
·         Unsur yang terpenting dalam berita ringan adalah unsur manusianya,menyentuh rasa kemanusiaan, dan mementingkan keadilan bagi orang banyak.
·         Unsur yang terpenting dalam berita kisah adalah ditampilkannya latar belakang manusia yang terlihat dalam peristiwa itu.
·         Berita kisah, Jung berita langsung dan berita ringan pada hakikatnya adalah sebuah karangan yang utuh, yang harus mengikuti kaidah-kaidah sebuah karangan. Hanya corak dan kelengkapan isinya yang mungkin berbeda.

BAB 4
·         Wacana sebagai satuan bahasa tertinggi atau terbesar adalah pengertian (gagasan, ide, konsep, dan sebagainya) yang lengkap dan utuh.
·         Wacana dibangun oleh paragraf, sedangkan paragraf dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang saling berkaitan dan memiliki gagasan.
·         Kalimat biasanya didefenisikan sebagai susunan kata-kata yang memberikan pengertian yang lengkap.
·         Klausa lazim diartikan sebagai kelompok kata atau susunan kata, atau konstruksi yang bersifat prediktif. Artinya terdapat unsur predikat dalam susunan kata itu.
·         Frase lazim didefenisikan sebagai kelompok kata yang menduduki salah satu unsur kalimat.
·         Kata adalah satuan ujaran (bahasa) terkecil yang secara inheren memiliki makna, yaitu makna leksikal, makna sebenarnya, makna apa adanya, atau makna lugas.
·         Sinonim adalah kasus adanya dua buah kata atau lebih yang maknanya kurang lebih sama.
·         Antonim adalah kasus dua buah kata atau lebih yang malaya bertentangan atau berkebalikan/
·         Homonim adalah kasus dua buah kata atau lebih yang bentuknya sama namun maknanya berbeda.
·         Polisemi adalah kasus terdapatnya sebuah kata yang memiliki makna yang banyak.
·         Hipernim adalah kasus terdapatnya sebuah kata yang maknanya mencakup sejumlah makna kata yang lain.

·         Amiguiti adalah kasus adanya satuan ujaran atau satuan bahasa yang maknanya dapat ditafsirkan melebihi sebuah makna. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar