Senin, 12 Mei 2014



Berita Piramida Tegak

Dibalik Kesuksesan, Dahlan Iskan
Palembang, Warna Pos- Kisah inspiratif yang patut kita contoh dari seorang tokoh Dahlan Iskan. Kisah ini di tayangkan dalam salah satu acara distasiun televisi swasta. Pada tanggal 24 Februari 2014 jam 15.30 mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia sekitar 30 orang menoton bareng kisah dari seorang Dahlan Iskan dalam mata kuliah Bahasa Jurnalistik
Sejak kecil Dahlan Iskan hidup serba kekurangan. Bagaimana tidak, pada semasa sekolah dia hanya menginginkan sepatu dan sepeda. Akan tetapi apalah daya orang tuanya hanyalah orang miskin yang tidak mungkin mampu untuk membelikan sepatu dan sepeda untuknya.
Ketidakmampuan itu dia terpaksa harus sekolah tanpa menggunakan sepatu dengan menempuh jarak yang berkisar 60 km. Pekerjaan setelah pulang sekolah adalah menggembala kambing. Dahlan Iskan memiliki satu sarung yang memiliki banyak fungsi. Pada saat memnonton bareng, kami melihat Nando tertawa “Hahaha, lucu sekali Pak Dahlan“.
Dahlan Iskan bisa mempunyai sepatu saat dia duduk dikelas 2 Aliyah. Sepatu bekas dengan jempol kaki yang keluar. Sepatu itu sudah robek sedikit. Mahasiswa disekitar yang kami pada terharu menyaksikan tayangan tersebut. Sepatu itupun hanya dipakainya pada hari senin saja. Selesai Aliyah dia ikut saudara perempuannya ke kalimantan untuk melanjutkan perguruan tinggi. Namun kuliahnya hanya sampai pada 2 semester.
Mahasiswa yang menonton tayangan tersebut pada sedih menyaksikan kehidupan Dahlan Iskan yang serba kekurangan tetapi dia tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya pada saat itu.
Kami meminta tanggapan pada salah satu teman saya, namanya Icha “Pak Dahlan itu walaupun sudah jadi menteri tetap rendah hati, saya suka sekali melihatnya” Icha berkata.
Saya juga meminta tanggapan mifta yang sangat ngefans dengan Dahlan Iskan. “Pak Dahlan memang baik, rendah hati, acara yang kita tonton sore ini akan selalu membuka hati kita agar selalu melihat orang-orang dibawah kita” Mifta berkata.
Keuletan dan kerja keras dari seorang Dahlan Iskan dapat memujudkan dirinya menjadi orang sukses. Dia mudah bergaul dan tidak malu akan kedudukannya sebagai menteri BUMN. Kerendahan hati yang dimiliki dirinya menjadikan dia orang yang disegani masyarakat.
Setelah selesai tayangan tersebut kami banyak menyadari bahwa kesuseksan bisa diraih dengan kerja keras. Kita tidak perlu malu dengan perkataan orang-orang disekitar kita. Kita harus selalu berusaha dan berdo’a tanpa mengenal kata mengeluh.

              (NA/HP/NSI/FS/DS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar