Kelompok 5 : Piramida Tegak
Nama : 1. Erika Musrima 4. Lusiana
2. Riska Wulan Fitri 5. Hikmahtun Aulia
3. Shellie Paola Chelsie 6. Juanita Purnama Sari
Roda Kehidupan Dahlan
Iskan
Palembang, Top Post (24/2)
Top Post — Dahlan Iskan (61) lahir di Magetan Jawa
Timur. Sebelum menjadi orang nomor satu di BUMN, Dahlan Iskan melewati kerikil
kehidupan. Seseorang yang dulunya tidak mempunyai apa-apa dan bias juga
terbilang sangat miskin. Memiliki sepasang sepatu adalah cita-cita
sederhananya. Perjalanan hidup Dahlan Iskan diabadikannya di dalam sebuah novel
yang berjudul “Sepatu Dahlan”.
Masalah
kehidupan seseorang tidak bisa ditebak. Demikian juga dengan kehidupan Dahlan
Iskan yang ditayangkan pada cuplikan Kick Andi yang ditonton mahasiswa pendidikan
Bahasa Indonesia angkatan 2012 dalam mata kuliah Bahasa Jurnalistik pada
tanggal 24 Februari 2014.
Siapa
yang tidak kenal Dahlan Iskan, seorang mentri BUMN yang memiliki keperibadian
yang sederhana tetapi penuh dengan kontroversi dan sering dianggap lebay.
“Kontroversi
yang dilakukan Pak Dahlan itu bukanlah lebay. Dia hanya suka membaur dengan
masyarakat karena dia memiliki sifat yang sederhan.” Ungkap Erika, salah satu
mahasiswa yang ikut menonton.
Dahlan
Iskan bersekolah di Magetan mulai dari SD, MTS, hingga MAN. Biaya sekolahnya
dibantu Kakak pertamanya. Dahlan Iskan sempat berkuliah di IAIN Kalimantan,
namun tidak menamatkan.
Untuk
mencapai kehidupannya yang sekarang ini, Dahlan Iskan harus melewati banyak
rintangan pada masa kecilnya. Untuk menuju sekolah ia harus menempuh jarak 12
KM pulang pergi untuk bersekolah dan tanpa menggunakan sepatu.
“Enggak
sanggup pulang pergi kesekolah jalan kaki sejauh itu” sahut Shellie.
Dahlan
Iskan yang dulu juga sering mengikat perutnya untuk menahan rasa laparnya. Dia
juga mencerikan berbagai fungsi tentang kain sarung, seperti untuk, sholat,
membawa makanan, dijadikan karung, selimut, dan lain-lainya.
Semua
mahasiswa tertawa mendengar penjelasannya tersebut. “Hahaha, serba guna.” sahut
Riska.
Semangat
Dahlan Iskan itulah yang harus kita tiru. Jangan mudah menyerah menjalani
kesulitan kehidupan. Roda pasti berputar jika kita selalu berusaha, dan
berdo’a.
(ERK/LS/RWF/SPC/HA/JPS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar