Senin, 12 Mei 2014

Kelompok 5 : Piramida Tegak
Nama : 1. Erika Musrima                  4. Lusiana
             2. Riska Wulan Fitri              5. Hikmahtun Aulia       
             3. Shellie Paola Chelsie         6. Juanita Purnama Sari

Roda Kehidupan Dahlan Iskan
Palembang, Top Post (24/2)

Top Post — Dahlan Iskan (61) lahir di Magetan Jawa Timur. Sebelum menjadi orang nomor satu di BUMN, Dahlan Iskan melewati kerikil kehidupan. Seseorang yang dulunya tidak mempunyai apa-apa dan bias juga terbilang sangat miskin. Memiliki sepasang sepatu adalah cita-cita sederhananya. Perjalanan hidup Dahlan Iskan diabadikannya di dalam sebuah novel yang berjudul “Sepatu Dahlan”.
          Masalah kehidupan seseorang tidak bisa ditebak. Demikian juga dengan kehidupan Dahlan Iskan yang ditayangkan pada cuplikan Kick Andi yang ditonton mahasiswa pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2012 dalam mata kuliah Bahasa Jurnalistik pada tanggal 24 Februari 2014.
          Siapa yang tidak kenal Dahlan Iskan, seorang mentri BUMN yang memiliki keperibadian yang sederhana tetapi penuh dengan kontroversi dan sering dianggap lebay.
          “Kontroversi yang dilakukan Pak Dahlan itu bukanlah lebay. Dia hanya suka membaur dengan masyarakat karena dia memiliki sifat yang sederhan.” Ungkap Erika, salah satu mahasiswa yang ikut menonton.
          Dahlan Iskan bersekolah di Magetan mulai dari SD, MTS, hingga MAN. Biaya sekolahnya dibantu Kakak pertamanya. Dahlan Iskan sempat berkuliah di IAIN Kalimantan, namun tidak menamatkan.
          Untuk mencapai kehidupannya yang sekarang ini, Dahlan Iskan harus melewati banyak rintangan pada masa kecilnya. Untuk menuju sekolah ia harus menempuh jarak 12 KM pulang pergi untuk bersekolah dan tanpa menggunakan sepatu.
          “Enggak sanggup pulang pergi kesekolah jalan kaki sejauh itu” sahut Shellie.
          Dahlan Iskan yang dulu juga sering mengikat perutnya untuk menahan rasa laparnya. Dia juga mencerikan berbagai fungsi tentang kain sarung, seperti untuk, sholat, membawa makanan, dijadikan karung, selimut, dan lain-lainya.
          Semua mahasiswa tertawa mendengar penjelasannya tersebut. “Hahaha, serba guna.” sahut Riska.
          Semangat Dahlan Iskan itulah yang harus kita tiru. Jangan mudah menyerah menjalani kesulitan kehidupan. Roda pasti berputar jika kita selalu berusaha, dan berdo’a.
(ERK/LS/RWF/SPC/HA/JPS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar